UNSUR INTRINSIK
Judul : Juru Masak
Tema :
Bidang Keahlian
Setting :
a) Tempat: Lareh Panjang, rumah
mangkudun
b) Waktu:
-
Beberapa tahun lalu : ( Beberapa tahun lalu, pesta perkawinan Gentasari
dengan Rustamdji yang digelar dengan menyembilih tiga belas ekor kambing dan
berlangsung tiga hari.)
-
Sejak dulu : ( Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu
keluarga mana saja.)
-
Sekarang : ( Azrial kini sudah menjadi juragan, punya enam rumah makan
dan dua puluh empat anak buah yang tiap hari melayani pelanggan.)
-
Sejak ibunya meninggal : ( Sejak ibunya meninggal, ayahnya itu sendirian
saja di rumah tidak ada yang merawat.)
-
Dua hari sebelum perhelatan berlangsung : ( Dua hari sebelum perhelatan
berlangsung, Azrial putra dari makaji dating dari Jakarta. Ia pulang untuk
menjemput makaji.)
c)
Suasana
-
Kacau : ( karena makaji tidak menjadi juru masaknya)
-
Kesal : ( Kalau besok gulai nangka masih sehambar ini, kenduri tak usah
dilanjutkan!.)
-
Debat : ( “Mungkin sudah saatnya Ayah berhenti.”
-
Sedih : ( Dengan berat hati Azrial harus melupakan Renggogeni.)
Tokoh dan Watak :
a) .
Makaji
-
Baik hati : ( Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja
yang hendak menggelar pesta)
-
Pekerja keras : ( Di usia senja, ia masih tangguh menahan kantuk,
tangannya gesit meracik bumbu, masih kuat ia berjaga semalam suntuk.)
-
Tanggung jawab : ( Beri Ayah kesempatan satu kenduri lagi, anak gadis
Mangkudun dipinang orang. Sudah terlanjur Ayah sanggupi, malu kalau tiba-tiba
dibatalkan.)
b)
Mangkudun
-
Sombong : ( Bahkan bila ia jadi kepala desa pun, tak sudi saya punya
menantu anak juru masak!)
-
Keras kepala : ( Mangkudun benar-benar menepati janji Renggogeni , bahwa
ia akan mencarikan jodoh yang sepadan dengan anak gadisnya.)
c)
Azrial
-
Baik hati : ( Bagaimana kalau Ayah jadi juru masak di salah satu rumah
makan milik saya di Jakarta? Saya tak ingin lagi berjauhan dengan Ayah.)
-
Pendendam : ( Dengan maksud mengacaukan perhelatan Mangkudun, Makaji diboyong ke Jakarta oleh
Azrial.)
-
Pekerja keras : ( Awalnya ia hanya tukang cuci piting di rumah makan
milik seorang perantau, kini Azrial sudah jadi juragan, punya enam rumah makan
dan dua puluh empat anak buah.)
d)
Renggogeni
-
Baik hati : ( Dia laki-laki taat, jujur, dan bertanggung jawab.)
-
Pintar : ( Tidak banyak orang Lereh Panjang yang bisa bersekolah tinggi
seperti Renggogeni.)
-
Penurut : ( Karena menuruti kemauan Ayahnya untuk di jodohkan.)
Alur: Campuran
Sudut Pandang: orang ketiga serba
tahu
Amanat:
-
Jangan mempunyai rasa dendam kepada siapapun karena tak akan ada
ujungnya
-
Jaga, hormati, dan lindungi orangtua kita.
-
Kunci kesuksesan yaitu adanya kerja keras
-
jangan memiliki perasaan sombong
UNSUR EKSTRINSIK
Nilai Sosial: Makaji tidak pernah
keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta
Nilai Budaya: Dengan adanya khas
budaya dari Lareh Panjang yaitu berupa makanan seperti : Gulai kambing, gulai
nangka, gulai kentang, gulai rebung,
adanya pusaka peninggalan sesepuh adat Lereh Panjang, dan adanya pesilat
turut ambil bagian memeriahkan pesta perkawinana
Nilai Moral:
Buruk : “Bahkan bila ia jadi
kepala desa pun, tak sudi saya punya menantu anak juru masal!”.
Baik : “ Kalau memang masih
ingin jadi juru masak, bagaimana kalau Ayah jadi juru masak di salah satu rumah
makan milik saya di Jakarta? Saya tak ingin lagi berjauhan dengan Ayah.”)